Jumat, 02 Maret 2012

curcol* Ed.Ketua :)

menjadi seorang ketua atau pemimpin itu tidaklah mudah. mengapa? karena sederetan tugas dan amanah seketika akan dilampirkan dalam kehidupannya. mulai dari hal-hal sederhana seperti mengenal anggotanya, akrabisasi dengan semua anggotanya, menyelesaikan perselisihan yg mungkin terjadi, sampai pada hal-hal yang kadang merugikan dirinya sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung. disamping itu, tentunya semua amanah yang ada itu akan diminta pertanggungjawabannya baik di dunia maupun di akhirat kelak.

bagi-bagi cerita, waktu SMA, tepatnya di awal tahun ajaran baru di kelas 3, ntah kenapa saat itu wali kelas gue menginginkan posisi ketua kelas diemban oleh seorang perempuan. padahal laki-laki udah berserakan di kelas. hahaha.singkat cerita, pemilihan ketua kelas dilaksanakan dan akhirnya gue terpilih dalam jabatan itu.
seneng ? nggak
sedih? nggak juga
takut? nggaaaak
bingung? IYA banget.
honestly, gue bingung mau ngapain, tapii yaa... jalanin aja. :)

sama hal nya seperti saat ini, meskipun tidak semudah saat SMA, kalo di SMA gampang-gampang-susah, kalo menjadi ketua mahasiswa  itu gampang-susah-susah. hahaha
mulai dari ngatur jadwal kuliah yang bentrok, anak2 yg pd pengen minta pindah jadwal, minta konfirmasi kehadiran dosen, menyediakan LCD, microphone, spidol, and bla bla bla.


tapi ya, inilah hidup, kalo cm gitu-gitu aja kpn bisa berkembang #eh. tinggal gimana masing-masingnya aja dalam ngejalaninnya.
banyak pasti pengalaman dan pelajaran yang bisa kita dapetin. because life is a choice :D

CATATAN AKUNTANSI


Menurut Mulyadi (2008: 218) catatan akuntansi yang digunakan adalah :
1.       Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat  transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun kredit.
2.      Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang perusahaan kepada tiap debiturnya.
3.      Kartu Persediaan 
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
4.       Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.
5.      Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.


#JURNAL
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi diperusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Menurut Dr. Erhans dan Junaedi Yusuf (2000:76)
Jurnal yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi secara kronologis. Adapun proses pencatatan dapat digambarkan sebagai berikut:
Transaksi yang terjadi >> Surat bukti pembukuan >> Jurnal >> Perkiraan >> Neraca saldo
JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Jurnal sangat penting dalam suatu sistem akuntansi karena adanya beberapa karakteristik berikut,
a.       Jurnal merupakan pencatatan akuntansi permanen pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
b.      Pencatatan dalam jurnal biasanya lengkap dan terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi.
c.       Jurnal harus dirancang sedemikian rupa karena jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama, sehingga tidak boleh terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat.
d.      Catatan yang dilakukan di dalam jurnal biasanya lengkap dengan penfjelasan, tanggal, dan informasi lain, karena akan digunakan untuk mengusut kembali ke dokumen sumbernya (formulir).
Jika transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum sudah cukup memadai. Namun, jika transaksi sudah mulai banyak, maka dibutuhkan tambahan yang biasa disebut jurnal khusus, yang mana diperlukan karena:
-         Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensinya terjadinya tinggi.
-         Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan transaksi yang dicatat.
-         Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh beberapa orang.
-         Untuk menciptakan pengawasan intern.
Adapun prinsip-prinsip yang melandasi perancangan jurnal :
1.      Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang cukup memadai sehingga memungkinkan perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi.
2.      Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu, seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pembelian.
3.      Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang terinci harus digunakan kolom-kolom khusus dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah per kolom ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
4.      Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dari jurnal.
5.      Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
6.      Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum.
7.      Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan.

# BUKU BESAR
Menurut Gito Brahmana,
Buku besar (Ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi (book of final entry) yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.
Menurut SunFish ERP,
Buku Besar adalah pusat dari pencatatan perusahaan dari semua transaksi yang muncul. Terbentuk melalui penempatan transaksi dari jurnal umum yang merupakan ringkasan dari semua jurnal pembantu dan penelusuran history.


Dalam akuntansi, bagan akun standar adalah daftar nomor akun yang terdiri dari buku besar perusahaan. Bagan rekening perusahaan pada dasarnya merupakan sistem pengarsipan untuk mengelompokkan semua account sebuah perusahaan dan mengelompokkan semua transaksi sesuai dengan account mereka mempengaruhi.  Bagan rekening daftar kategori mungkin termasuk aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, harga pokok penjualan, biaya operasi, dan akun lain yang relevan.
Sebuah bagan akun standar diatur sesuai dengan sistem numerik. Setiap kategori utama akan dimulai dengan nomor tertentu, dan kemudian di sub-kategori dalam kategori besar semua akan dimulai dengan nomor yang sama. Sebagai contoh, jika aktiva tersebut diklasifikasikan dengan nomor yang dimulai dengan 1 digit, maka rekening kas mungkin diberi label 101, piutang mungkin diberi label 102, persediaan mungkin diberi label 103, dan seterusnya. Dan jika account kewajiban diklasifikasikan berdasarkan nomor yang dimulai dengan 2 digit, maka hutang akan diberi label 201, utang jangka pendek mungkin akan diberi label 202, dan seterusnya. 

Tergantung pada ukuran perusahaan, bagan rekening mungkin termasuk rekening beberapa lusin atau mungkin meliputi beberapa ribu rekening. Tergantung pada kecanggihan dari perusahaan, bagan akun dapat kertas-based atau berbasis komputer. Bagan akun berguna untuk menganalisis transaksi masa lalu dan menggunakan data historis untuk memperkirakan tren masa depan. 

Prinsip dasar yang harus dijunjung oleh semua aturan prinsip-prinsip ini meliputi konsistensi, relevansi, reliabilitas, dan komparatif.

Yusuf, Junaedi & Dr. Erhans A. 2000. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: PT. Ercontara Rajawali
S. Purnomo, Budi. 2006. Accounting Principles I. Sumedang: Pusat Pelayanan dan Pengembangan Ekonomi (P3E)

PENGEMBANGAN SISTEM

A.    Tujuan Pengembangan Sistem
Salah satu tujuan dari pengembangan sistem informasi akuntansi adalah menambah nilai bagi perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah dengan :
a.       Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.
b.      Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dalam mengumpulkan informasi ekonomi.
c.       Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen.
d.      Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).

B. Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yaitu,
1.      Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar biaya pengembangan dan manfaat yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek.
2.       Analysis (Analsis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi. Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control).
3.      Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).
4.       Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa terjadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan lain sebagainya.
5.       Pascaimpelementasi (Post Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.

Definisi Analisis Sistem :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem.

Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
§  Menentukan lingkup sistem
§  Mengumpulkan fakta
§  Menganalisis fakta
§  Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis sistem

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.

LANGKAH-LANGKAH DI DALAM ANALISIS SISTEM
Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
3. Analyze, menganalisis sistem
4. Report, membuat laporan hasil analisis
Untuk masing-masing langkah ini, beberapa tugas perlu dilakukan oleh analis sistem. Supaya memudahkan untuk melakukan koordinasi dan pengawasan, koordinator tim analis dapat membuat suatu kertas kerja yang memuat tugas-tugas yang harus dikerjakan  untuk masing-masing langkah analisis sistem ini.
Menurut Abdul Kadir (2003: 38) analisis sistem mencakup analisis kelayakan dan analisis kebutuhan yaitu :
  1. Analisis kelayakan
Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Analisis kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat tercapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada permasalahan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Lima macam kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan operasi, kelayakan hukum dan kelayakan jadwal.
  1. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat  kesepakatan dalam pengembangan sistem.

TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
1.      Sistem Global-based
2.      Sistem group-based
3.      Sistem local-based

1.      Sistem global-based (berbasis global)
Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah :
-          Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi
-          Proses baru dibuat
-          Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
-          Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
-          Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS, DRP, peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
-          Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung
-          Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO.
-          Lembar kerjanya berisi semua komponen desain umum berikut deskripsi masing2 secara umum.
Beberapa alternatif diberikan ke user untuk direview dan diketahui. Setelah direview, alternatif beberapa aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya. Beberapa di antaranya dapat diterima atau dapat ditolak. Sekali sudah direview oleh user dan para professional sistem, desain ini siap untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu fase evaluasi dan seleksi (minggu 7).

2.      Sistem group-based (berbasis kelompok)
Sistem ini melayani cabang2 atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan
untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN).

3.      Sistem local-based (berbasis local)
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Professional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya.

EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DESIGN (RAD) UNTUK
MENDESAIN SISTEM
RAD dipopulerkan oleh James Martin.
Sinergismenya adalah bahwa RAD menggabungkan elemen2 yang bekerja sama
sehingga dampak keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah
dampak per individu/ masing2.
§  Joint application development (JAD)
§  Specialist with advanced tools (SWAT) teams
§  Computer-aided System and Software Engineering (CASE) tools
§  Prototyping

JAD
Efektif untuk digunakan di sistem global-based. JAD dapat juga dipakai di sistem group-based mau pun local-based. Kunci utamanya adalah joint; user dan professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan mendesain sistem.

Model perancangan mental desainer
Model ini diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan input dari interaksi yang dilakukan dengan user.
Model desain mental user
Idealnya model ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi joint dan proses desain diulang hingga model desain sistem konseptual sama dengan model desain mental user.

SWAT team
Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi. Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih besar.

Tool CASE
Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun sistem.
·         Menambah disiplin
·         Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain
·         Mengurangi kerja sistem yang berulang.

Prototyping
Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model2 yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.
Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan2 yang tidak terbayangkan. Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak waktu DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih dari 90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti kehilangan kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang.

IMPLEMENTASI SISTEM
Mencakup:
1. Rencana Implementasi
2. Tanggapan karyawan terhadap sistem baru
3. Metode penerapan sistem
4. Implementasi sistem
5. Laporan Akhir

Rencana implementasi Sistem
• Implementasi sistem adalah meliputi penyiapan peralatan, penyusunan program, pelatihan karyawan, penyiapan jaringan, dan uji coba sistem.
• Implementasi harus direncanakan dengan baik agar sesuai dengan tujuan pengembangan sistem
• Metode perencanaan sistem yang dapat digunakan meliputi: Gantt chart, network diagram, PERT dan CPM
Gantt Chart adalah suatu bentuk grafik batang yang menunjukkan urutan suatu kegiatan (time schedule)
• Setiap batang mewakili satu jenis kegiatan, panjang batang menunjukkan lama kegiatan
• Setiap kegiatan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu rencana dan realisasi kegiatan
• Bagan tersebut dapat menujukkan dimulai dan berakhirnya kegiatan, beberapa kegiatan dapat dimulai secara bersamaan
Network Diagram Adalah diagram yang menunjukkan suatu urut-urutan kegiatan dalam suatu proyek dalam bentuk jaringan (struktur)
• Dapat menunjukkan urutan kegiatan dengan jelas
• Tetapi kurang informatif (tdk menunjukkan biaya dan waktu)
PERT dan CPM Adalah suatu diagram jaringan yang menunjukkan perkiraan waktu dan biaya untuk menyelesaikan suatu proyek
• Menunjukkan kapan suatu kegiatan dimulai
• Menunjukkan waktu pelaksanaan
• Menunjukkan besarnya biaya yang dibutuhkan
• Dapat ditentukan jalur mana yang akan ditempuh agar semua kegiatan dapat diselesaikan dengan waktu terpendek

Tanggapan karyawan
Terdapat 3 kemungkinan reaksi karyawan terhadap sistem yang baru:
1. Karyawan takut dan curiga bahwa sistem yang baru akan sulit dilakukan dan banyak kesalahan.
2. Karyawan menolak sistem baru, karena ia selama ini merasa diuntungkan dengan adanya sistem lama
3. Karyawan sangat setuju dan antusias dengan sistem yang baru.
Untuk menghindari hal-hal yang merugikan maka perusahaan mengkomunikasikan mengenai sistem baru tersebut:
• Keunggulan sistem yang baru
• Tidak adanya pengurangan karyawan
• Adanya pelatihan karyawan tentang sistem baru
• Hal lainnya yang berkaitan dengan sistem baru

Implementasi meliputi berbagai kegiatan
yang tidak lebih mudah dari desain sistem,
yaitu meliputi:
1. Penyiapan hardware dan jaringan
2. Penyiapan software (pembuatan program)
3. Pemilihan dan pelatihan karyawan
4. Pengujian program dan prosedur
5. Pembuatan dokumentasi
6. Konversi data

Metode Perubahan sistem
• Terdapat 5 cara penerapan sistem baru:
1. Perubahan secara langsung, sistem baru diterapkan dan sistem lama langsung dihentikan
2. Perubahan secara paralel, sistem baru dijalankan bersama-sama dengan sistem lama, jika sistem baru tidak ada masalah maka sistem lama dihentikan pemakaiannya.
3. Perubahan secara bertahap, perubahan sistem lama ke sistem baru dilakukan perjenis kegiatan
setelah sistem yang baru dianggap telah ok
4. Perubahan secara moduler, perubahan sistem lama ke sistem baru dilakukan permodul (misalnya sistem penjualan, dilanjutkan sistem pembelian dst.)
5. Perubahan secara terdistribusi, mirip dengan perubahan secara moduler hanya saja perubahannya meliputi berbagai lokasi/cabang.

Laporan Akhir
Laporan akhir berisi:
1. Hasil implementasi yang telah dilakukan
2. Batas tanggung jawab (garansi)
3. Pemeliharaan berkelanjutan

febriani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Analisis+Sistem.pdf
dewiar.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../M6-Perancangan+Umum.pdf
aksartono.edublogs.org/files/.../bab-3-sia-implementasi-sistem7.pdf


Kamis, 09 Februari 2012

SISTEM AKUNTANSI


Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:l1) adalah sebagai berikut:
” Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan–catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi–transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Maksudnya adalah bahwa sistem akuntansi dalam suatu organisasi dapat berbentuk sederhana, dapat pula kompleks. Sistem-sistem informasi dirancang dan dipasang bukan hanya untuk menghasilkan saldo-saldo buku besar untuk menghasilkan laporan keuangan tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi. Jadi sistem akuntansi dan pnegendalian operasional berkaitan erat dalam organisasi.

Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto (2002:3) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut:
”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi”.

Sedangkan Mulyadi (2001:3) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut:
”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah sistem akuntansi merupakan organisasi yang terdiri dari formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam hal ini manajemen.
Dari definisi sistem akuntansi ada unsur suatu sistem akuntansi yang pokok yaitu formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.
Mulyadi (2001:3) menguraikan pengertian dari masing-masing unsur sistem akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Formulir.
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi dan biasa disebut dengan dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi dicatat atau didokumentasikan.
2. Jurnal.
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
3. Buku Besar.
Buku besar ( general ledger ) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal, rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4. Buku Pembantu.
Apabila data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu ( subsidiary ledger ). Buku ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
5. Laporan.
Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang biasanya disebut dengan laporan keuangan, dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan dan lainnya.
Untuk menyusun sistem akuntansi dalam suatu organisasi, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto (2003:12) faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan dengan tepat waktu dan dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.
2. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik organisasi. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik organisasi, maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan internal.
3. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
Ketiga faktor diatas harus dipertimbangkan bersama-sama pada waktu menyusun sistem akuntansi dalam suatu organisasi sehingga tidak sampai terjadi adanya salah satu faktor yang ditinggalkan.
I. FORMULIR
–>Definisi Formulir
Dalam arti sempit, formulir dapat diartikan sebagai bukti transaksi. Atau sering juga disebut dokumen.
Dalam arti luas, formulir adalah secarik yang telah diatur formatnya sedemikian rupa untuk diisi sesuai dengan kebutuhan tertentu. Disamping itu formulir juga memiliki informasi yang tercetak, misalnya nomor urut dan nama formulir tsb. Contoh formulir : Faktur penjualan
–> Manfaat formulir
1. Merekam data transaksi bisnis perusahaan
2. Dapat melihat siapa yang bertanggung jawab atas suatu transaksi tertentu
3. Dapat mengurangi kesalahan dengan cara menyatakan kejadian dalam bentuk tertulis
4. Suatu cara untuk menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain dalam organisasi
– > Klasifikasi formulir
• Menurut sumbernya :
1. Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan.
Contoh : surat permintaan pembelian, memo, kartu jam kerja, dll
2. Formulir yang dibuat dan dikirimkan ke pihak luar perusahaan.
Contoh : Faktur penjualan, surat order pembelian, dll
3. Formulir yang diterima dari pihak luar.
Contoh : Faktur pembelian, rekening koran bank, dll.
• Menurut tujuan penggunaannya :
1. Formulir yang bertujuan untuk mencatat suatu tindakan.
Contoh : Faktur penjualan, faktur pembelian, dll
2. Formulir yang bertujuan untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
Contoh : Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, surat permintaan penawaran harga, dll.
–> Prinsip Dasar yang Melandasi Perancangan Formulir
Formulir yang di gunakan dalam suatu organisasi adakalanya memenuhi beberapa fungsi sekaligus. Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu di perhatikan :
1. Sedapat mungkin manfaatkan tembusan atau copy formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir. Dalam melaksanakan transaksi pembelian misalnya, diperlukan pemberitahuan kepada pemasok mengenai pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima. Untuk mengurangi pekerjaan klerikal, analisis sistem membuat beberapa lembar formulir , yang dengan sekali pengerjaan, beberapa tujuan tersebut dapat tercapai. Oleh karena itu, analisis sistem merancang formulir surat order pembelian (purchase order) untuk dikirim kepada pemasok, yang hanya dengan sekali pengerjaan dapat menghasilkan tembusan yang dapat memberikan informasi kepada bagian penerimaan dan bagian utang.
2. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data.
Dalam mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebih dari satu kali . sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam formulir, sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku pembantu.
3. Buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin.
Hal ini dimaksudkan agar para pengisi formulir tidak mengalami kebingungan-kebingungan dan juga tidak melakukan kesalahan-kesalahan.
4. Masukan unsur internal check dalam merancang formulir.
Formulir merupakan bagian dari berbagai internal check dalam organisasi. Kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja adalah kelemahan yang melekat pada setiap manusia. Pengisian data ke dalam formulir seringkali mengandung kesalahan dalam pengisian formulir, analisis sistem harus memasukkan unsur internal check pada saat perancangan formulir.
5. Cantumkan alamat dan nama perusahaan pada formulir yang akan digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.
Formulir untuk antarbagian di dalam perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namun untuk formulir yang dikirim keluar perusahaan ,nama, alamat, dan bahkan logo perusahaan tersebut perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi formulir bagi perusahaan penerima. Pencantuman nama, alamat, dan logo tersebut umumnya di bagian formulir sebelah atas, kiri atau kanan. Faktur penjualan, surat order pembelian, pernyataan piutang, dan bukti kas keluar merupakan contoh formulir yang memuat nama ,alamat ,dan logo perusahaan.
6. Cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi.
Seperti halnya dengan orang, formulir pun memerlukan nama untuk memudahkan identifikasinya, nama formulir digunakan untuk memudahkan identifikasinya. Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut. Jika formulir digunakan untuk meminta barang dari gudang, maka formulir tersebut digunakan sebagai bukti penerimaaan barang gudang. Jika formulir digunakan sebagai bukti pengeluaran barang dari bagian gudang, maka formulir tersebut diberi nama bukti pengeluaran barang gudang. Jika formulir digunakan untuk meminta dan sekaligus juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari bagian gudang, formulir tersebut diberi nama bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Namun formulir ini dicetak pada pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
7. Berikan nomor untuk identifikasi formulir.
Jika perusahaan menggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap formulir mulai diperlukan untuk mengingat berbagai nama formulir ,kemungkinan orang akan menemui kesulitan. Oleh karena itu, nomor dapat melengkapi nama untuk memudahkan identifikasi formulir. Dalam praktiknya, tidak jarang nomor identifikasi lebih umum digunakan untuk menyebut formulir dibandingkan dengan nama formulir tersebut.
8. Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir, jika menggunakan lembar formulir yang lebar.
Jika kita harus mengisi banyak kolom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas folio, kemungkinan kita mengisi pada baris yang salah adalah besar. Untuk menghindari kesalahan pengisian formulir yang lebar, setiap garis diberi nomor urut, baik pada tepi atau sebelah kiri ataupun tepi sebelah kanan untuk memperkecil kemungkinan salah pengisian.
9. Cetaklah garis pada formulir.
Garis harus dicetak pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik , garis tidak perlu dicetak, karena mesin ketik akan dapat mengatur spasi sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian formulir dengan manual akan memakan waktu guna menempatkan tulisan tepat di antara dua garis.
10. Cantumkan nomor urut tercetak .
Nomor urut tercetak digunakan untuk mengawasi pemakaian formulir dan untuk mengidentifikasi transaksi bisnis. Penggunaan nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, memo kredit, faktur penjualan, dan memo debit merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Nomor urut tercetak ini akan dicantumkan dalam catatan akuntansi, sehingga memudahkan pencarian kembali dokumen yang mendukung informasi yang dicatat dalam catatan tersebut.
11. Rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi dapat menghemat waktu pengisiannya.
Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih dahulu untuk menghemat pengisian, informasi yang sudah tertentu tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda “v” atau “x” pada informasi yang dipilih oleh pengisi.
Cara lain yang ditempuh oleh analis sistem untuk menghemat waktu pengisian formulir adalah dengan menbuat pertanyaan sedemikian rupa guna memperoleh informasi dari pengisi. Pengisi formulir cukup hanya memilih jawaban “ya” atau “tidak” yang sudah tersedia dengan cara melingkari jawaban yang dipilihnya.
12. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper).
13. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blok-blok daerah yang logis yang berisi data yang saling terkait.
Jika formulir dibuat untuk memuat berbagai informasi, maka pisahkanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam formulir untuk memudahkan pengisian dan pengunpulan informasi atas formulir tersebut.
–>Perancangan Formulir
Proses perancangan formulir-formulir khusus disebut perancangan formulir. Masalah perancangan formulir harus diberi perhatian seksama oleh tim perancang sistem karena formulir-formulir merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem itu sendiri. Oleh karena itu, perancangan sistem harus berfokus pada pembuatan dokumen-dokumen yang bisa menjadi penghubung yang efektif antara para manajer dan sistem informasi. Karena arti pentingnya, telah dikembangkan beberapa teknik khusus untuk perancangan dan analisis formulir. Teknik-teknik tersebut dibahas berikut ini :
A. Lembar Analisis Informasi.
Lembaran ini mengikhtisarkan seluruh masalah yang relevan dengan order pembelian. Selain itu, informasi tertentu yang penting yang bekaitan dengan biaya dan penggunaan formulir juga dicakupkan. Secara bersama-sama seluruh informasi ini dapat bermanfaat bagi perancang untuk mengevaluasi formulir yang ada atau merancang yang baru.
B. Diagram Hirarki Data
Adalah pada elemen-elemen data dan hubungan hirarkis antara elemen satu dengan lainnya. Diagram jenis ini secara logis mengaitkan unsur-unsur data serupa, sehingga memudahkan perancangan untuk melakukan penambahan atau penghapusan elemen-elemen data tambahan untuk tata letak tertentu.
C. Bagan Tata Letak Formulir.
Mencakup penggunaan kisi-kisi dimana setiap unsur dalam kisi-kisi berhubungan dengan lokasi tertentu dalam layar video, printer komputer atau media lainnya dimana formulir itu akan ditampilkan. Kisi-kisi dibagi menjadi beberapa baris dan kolom.
Dengan meluasnya pemakaian komputer, maka pemakaian formulir elektronik juga semakin banyak. Dalam hal ini, formulir dapat diartikan sebagai ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menampung data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Adapun Keuntungan menggunakan formulir elektronik :
1. Tidak pernah kehabisan formulir
2. Tidak pernah ketinggalan zaman, karena formulir elektronik mudah untuk disesuaikan dengan perubahan kebutuhan perusahaan.
3. Pengendalian terhadap penggunaan formulir dapat dilakukan dengan lebih baik
4. Pengisian formulir jadi lebih cepat
5. Data dapat langsung diolah menjadi informasi
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/13/sistem-informasi-akuntansi/
http://www.scribd.com/doc/76493674/rangkuman-sistem-akuntansi
http://ariaaja.wordpress.com/2012/01/20/13-perancangan-sistem/
http://auditsektorpublic.blogspot.com/2011/01/bab-17-perancangan-sistem.html
http://timdfd.blogspot.com/2010/12/perencanaan-dan-analisis-sistem.html
http://bakoel-bakoel.blogspot.com/2008/09/perancangan-formulir.html
http://www.scribd.com/doc/39711163/Prinsip-Dasar-Yang-Melandasi-Perangcangan-Formulir

Selasa, 07 Februari 2012

curcol* Ed. BEGADANG -___-"

cerita saya malam ini tentang BEGADANG
besok itu jadwal kuliahnya jam 09.40, otomatis ga akan se-riweuh mun asup kuliah jam 07.00.
sesuai jadwal pula, matkul besok itu ada metlit (metode penelitian akuntansi) so far, baru pertemuan I minggu kemaren, kita udah pada dapet tugas. agak sederhana sebenernya, untuk tahap awal, tugasnya hanya mengklasifikasikan SNA berdasarkan konsentrasi masing2. kebetulan jurnalnya buanyaaak banget, jd butuh extra time buat ngerjainnya.

ini dia masalahnya, gue bukan tipe orang yg mudah utk bisa melakukan suatu kegiatan yg biasa disebut oleh orang2 itu BEGADANG, kenapa? gw juga ga tau pasti, ga bisa aja, pasti kalo udah ngeliat kasur, bawaannya ngantuk dan hoyong syareee pisan dah, haha. naaah...untuk mencegah terjadinya hal tersebut, makanya gw nyoba bikin secangkir kopi hangat, sambil nyeruput2, gw masih ngeladenin tmen2 gw yg brtanya ttg metlit tea, namun lama-kelamaan malah menyimpang dari alurnya, saking asyiknya sampai2 kopi habis-mata segeerrr-yeaaah, saatnya bikin tugas, setelah berhasil menemukan sepotong USB yg tergeletak di suatu tempat dalam kamar pink ini, kemudian saya mencolokkan USB tersebut, jeng jeng jeng................

loading loading...hmmm..*searching for folder SNA* #detected
as soon as possible i tried to open the folder, but, unfortunately all the data was denied, just like contaminated with some viruses may be and i felt hopeless. 

watir nya? he'euh , urg geus semangat kieu, malah teu jadi eta data ngajak ribut. hahaha :D
yayaya, so far may be i must go to sleep for the next day.
good night everyone, sleep tight :*

Senin, 06 Februari 2012

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

–>Pengetian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah Jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Prosedur adalah Suatu urut – urutan operasi klerikal ( tulis menulis ), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi – transaksi bisnis yang terjadi .
 
Analisis Sistem adalah Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan , kesempatan – kesempanan , hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya .

Sistem informasi adalah Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

Wilkinson dan Cerullo (1995, p5-6) menguraikan pendapatnya tentang sistem akuntansi dengan menyinggung pengertian bahwa: “Accounting has several facets”,
1. it is an information system in its own right. that is employs various systematic operations to generate relevant information.
2. Accounting is the “language of business” : it provides the means by which the key affairs of a business firm are expressed and summarized.
3. Accounting may be viewed as financial information needed for the overall functioning of an entity.
Information is intelligence that is meaningful and useful to person whom it is intended. System is a unified group of interacting parts that function together to archieve its purposes.
Menurut pengertian tersebut,
Sistem informasi akuntansi adalah merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya.

Selain itu, menurut George H Bodnar dan Willian S. Hopwood, diterjemahkan oleh Jusuf, A.A (1996,h.1)
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi, yang mana informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.

Sedangkan menurut Mulyadi, (2001, h.3)
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Niswoger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto H (1995, h.248)
Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mngelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.

–>Tujuan dibuatnya sebuah SIA ,
adalah untuk mempermudah operasi bisnis setiap hari, mengelola data hariaan, dan menjadikan data mentah tersebut menjadi sebuah laporan keuangan. Data harian dibidang akuntansi memiliki traffic yang cukup tinggi, sehingga diperlukan sebuah sistem informasi untuk mengatasi hal tersebut. atau dapat kita jabarkan fungsi SIA sebagai berikut,
o mendukung operasi-operasi sehari-hari (mengolah aktifitas akuntansi)
o mendukung pengambilan keputusan manajemen (sebagai bahan pertimbangan)
o memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban

–>Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak : sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik . (contoh : sistem teologia)
b. Sistem Fisik : merupakan sistem yang ada secara fisik (contoh : sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dll)
c. Sistem Alamiah : sistem yang terjadi melalui proses alam. (contoh : sistem matahari, sistem luar angkasa, dll)
d. Sistem Buatan manusia : sistem yang dirancang oleh manusia, maksudnya adalah melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh : sistem informasi)
e. Sistem Tertentu (determinic system) : beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh : sistem komputer)
f. Sistem Tak Tentu (Probabilitistic system) : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem Tertutup (Close system) : sistem yang tidak berhubungan atau tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
h. Sistem Terbuka (open system) : sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

>Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan sistem informasi terdiri dari 6 block yang disebut information system building block (chusing, diterjemahkan oleh Ruhiyat Kosasih, 1983) sebagai berikut :
- Blok masukan (input block)
input merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi. masalah input mencakup metide-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
-Blok Model Proses (Process block)
blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.
-Block Keluaran (output block)
hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan sistem informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
-Blok Teknologi (technology block)
Teknologi merupakan “kotak alat” di dalam sistem informasi. teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
-Blok Basis data (Database block)
Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secaraterpadu satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
-Blok Kendali (Control Block)
pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur dapat segera diatasi, maka perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya.

–>Subsistem sistem informasi akuntansi
terdiri dari 5 sistem, yaitu :
1. Sistem Pengeluaran (expenditure system).
Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.
2. Sistem Pendapatan (revenue system)
Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.
3. Sistem Produksi (production system).
Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
4. Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system).
Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).
5. Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting).
Berhubungan dengan transaksi keuangan dan ayat jurnal penyesuaian yang terjadi dalam siklus akuntansi.

Dari berbagai penjabaran tersebut, yang dapat saya simpulkan yaitu,
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang mengelola atau memproses data yang menghasilkan suatu informasi tentang akuntansi yang dapat digunakan bagi perusahaan, atau personal juga bagi para pengguna lainnya yang membutuhkan informasi tersebut.
dalam penerapannya ada beberapa klasifikasi sistem dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing sesuai dengan bidang pengerjaannya. Selain itu, sistem informasi akuntansi ini dalam penerapannya membutuhkan komponen-komponen pendukung seperti, blok masukan, blok proses, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan untuk mengendalikan seluruh proses sistem informasi ini, maka dibutuhkan blok kontrol atau blok pengendalian, dimana berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan atau pekerjaan dalam proses sistem informasi ini agar semua dapat berjalan dengan baik dan lanv=car sehingga informasi yang dihasilkan merupakan informasi yang layak untuk dimanfaatkan oleh para pengguna atau yang berhubungan dengan hasil informasi tersebut.

Pernikahan Impian

Aloha ! kamu dan si-doi lagi ada di tahap apa nih, masih PDKT kah, perkenalan keluarga kah, atau masih “jalanin dulu aja”? Anyways .. d...