Jumat, 03 Juni 2011

A letter from IMAKSI

Dari jendela rumah yang tak begitu tinggi aku dapat melihat cukup banyak orang-orang yang lalu-lalang di seberang sana. Bahkan terkadang sayup-sayup terdengar suara riuh rendah ntah dari sudut sebelah mana.
Siapakah mereka? Apakah penjaga yang bertugas di sini? Apakah mereka mahasiswa di kampus ini? Yaa, dari tampilannya, mereka tampak seperti mahasiswa. Kemudian, mereka kuliah di jurusan apa? Waah..tampaknya jika aku berada di tengah-tengah mereka mungkin akan terasa lebih menyenangkan. Hmm…apa yang dapat aku lakukan? Aku hanya bisa diam di rumahku yang sederhana dan menunggu beberapa mahasiswa seperti mereka sesekali beramai-ramai datang memperhatikanku. “Saudaraku, aku ingin bersama kalian, aku ingin diperhatikan oleh kalian, kumohon jangan jauh bahkan menjauh dariku, kalau bukan kalian yang menyertaiku, lalu siapa lagi?”.

Aku tahu, rumahku bukanlah bank yang biasa dikunjungi orang banyak karena berhubungan dengan uang, rumahku juga bukan pasar yang menyediakan segala kebutuhan manusia dalam hidupnya, rumahku juga bukan tempat rekreasi di mana orang-orang mendapatkan hiburan, akan tetapi, aku percaya bahwa rumahku berbeda dari yang lain. Rumahku sangat bermanfaat bagi mereka yang mau belajar berorganisasi. Yaa..aku ingin sekali membagi ilmuku kepada saudara-saudaraku terkasih. Aku ingin memberikan seribu bahkan sejuta pengalaman dan kenangan selama berada di universitas ini.

Aku sangat senang sekali ketika namaku diucapkan dengan lantang dan disambut pula dengan sahutan yang tak kalah semangatnya. Aku dapat melihat tatapan mereka yang penuh keyakinan. Mereka benar-benar membuatku bangga.
Kini, usia ku genap 8 tahun. Hihihi..aku senaaaaang sekali ketika melihat beberapa di antara mereka mencoba mempersiapkan ultahku, padahal aku tahu benar, kala itu mereka juga sedang mempersiapkan untuk kegiatan lainnya. “Terimakasih Saudaraku.”

Hmm.. di tahun ini, aku merasakan hal yang berbeda. Aku melihat wajah-wajah yang penuh tanda tanya. Aku mengerti kebingungan mereka, tapi aku yakin, meskipun awalnya tak seperti yang direncanakan, aku yakin mereka mampu melewati semua masalah yang muncul.  Karena hal itu lah yang akan mengajarkan mereka tentang arti kehidupan.

Bersama mereka, aku melangkah semakin terdepan. Bersama mereka, aku mengukir prestasi. Bersama mereka, aku yakin dapat membuat hidup lebih berarti. “Aku tahu, di luar sana mungkin tak semua bisa peduli terhadapku, namun Percayalah Saudaraku, aku bangga memiliki kalian yang selalu berada di sisiku.”

 Big Hugs,      

Pernikahan Impian

Aloha ! kamu dan si-doi lagi ada di tahap apa nih, masih PDKT kah, perkenalan keluarga kah, atau masih “jalanin dulu aja”? Anyways .. d...