Jumat, 02 Maret 2012

CATATAN AKUNTANSI


Menurut Mulyadi (2008: 218) catatan akuntansi yang digunakan adalah :
1.       Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat  transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun kredit.
2.      Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang perusahaan kepada tiap debiturnya.
3.      Kartu Persediaan 
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
4.       Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.
5.      Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.


#JURNAL
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi diperusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Menurut Dr. Erhans dan Junaedi Yusuf (2000:76)
Jurnal yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan transaksi secara kronologis. Adapun proses pencatatan dapat digambarkan sebagai berikut:
Transaksi yang terjadi >> Surat bukti pembukuan >> Jurnal >> Perkiraan >> Neraca saldo
JURNAL (Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5. Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Jurnal sangat penting dalam suatu sistem akuntansi karena adanya beberapa karakteristik berikut,
a.       Jurnal merupakan pencatatan akuntansi permanen pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
b.      Pencatatan dalam jurnal biasanya lengkap dan terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi.
c.       Jurnal harus dirancang sedemikian rupa karena jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama, sehingga tidak boleh terjadi satu transaksi pun yang tidak dicatat.
d.      Catatan yang dilakukan di dalam jurnal biasanya lengkap dengan penfjelasan, tanggal, dan informasi lain, karena akan digunakan untuk mengusut kembali ke dokumen sumbernya (formulir).
Jika transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum sudah cukup memadai. Namun, jika transaksi sudah mulai banyak, maka dibutuhkan tambahan yang biasa disebut jurnal khusus, yang mana diperlukan karena:
-         Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensinya terjadinya tinggi.
-         Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan transaksi yang dicatat.
-         Untuk memungkinkan pengerjaan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan oleh beberapa orang.
-         Untuk menciptakan pengawasan intern.
Adapun prinsip-prinsip yang melandasi perancangan jurnal :
1.      Harus tersedia jurnal dalam jumlah yang cukup memadai sehingga memungkinkan perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi.
2.      Jurnal akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam penggolongan pokok tertentu, seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pembelian.
3.      Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang terinci harus digunakan kolom-kolom khusus dalam jurnal, sehingga memungkinkan pembukuan (posting) jumlah per kolom ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
4.      Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang bersangkutan dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang akan dibukukan dari jurnal.
5.      Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka yang akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
6.      Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat sangat minimum.
7.      Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi dapat ditentukan.

# BUKU BESAR
Menurut Gito Brahmana,
Buku besar (Ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi (book of final entry) yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.
Menurut SunFish ERP,
Buku Besar adalah pusat dari pencatatan perusahaan dari semua transaksi yang muncul. Terbentuk melalui penempatan transaksi dari jurnal umum yang merupakan ringkasan dari semua jurnal pembantu dan penelusuran history.


Dalam akuntansi, bagan akun standar adalah daftar nomor akun yang terdiri dari buku besar perusahaan. Bagan rekening perusahaan pada dasarnya merupakan sistem pengarsipan untuk mengelompokkan semua account sebuah perusahaan dan mengelompokkan semua transaksi sesuai dengan account mereka mempengaruhi.  Bagan rekening daftar kategori mungkin termasuk aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, harga pokok penjualan, biaya operasi, dan akun lain yang relevan.
Sebuah bagan akun standar diatur sesuai dengan sistem numerik. Setiap kategori utama akan dimulai dengan nomor tertentu, dan kemudian di sub-kategori dalam kategori besar semua akan dimulai dengan nomor yang sama. Sebagai contoh, jika aktiva tersebut diklasifikasikan dengan nomor yang dimulai dengan 1 digit, maka rekening kas mungkin diberi label 101, piutang mungkin diberi label 102, persediaan mungkin diberi label 103, dan seterusnya. Dan jika account kewajiban diklasifikasikan berdasarkan nomor yang dimulai dengan 2 digit, maka hutang akan diberi label 201, utang jangka pendek mungkin akan diberi label 202, dan seterusnya. 

Tergantung pada ukuran perusahaan, bagan rekening mungkin termasuk rekening beberapa lusin atau mungkin meliputi beberapa ribu rekening. Tergantung pada kecanggihan dari perusahaan, bagan akun dapat kertas-based atau berbasis komputer. Bagan akun berguna untuk menganalisis transaksi masa lalu dan menggunakan data historis untuk memperkirakan tren masa depan. 

Prinsip dasar yang harus dijunjung oleh semua aturan prinsip-prinsip ini meliputi konsistensi, relevansi, reliabilitas, dan komparatif.

Yusuf, Junaedi & Dr. Erhans A. 2000. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: PT. Ercontara Rajawali
S. Purnomo, Budi. 2006. Accounting Principles I. Sumedang: Pusat Pelayanan dan Pengembangan Ekonomi (P3E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pernikahan Impian

Aloha ! kamu dan si-doi lagi ada di tahap apa nih, masih PDKT kah, perkenalan keluarga kah, atau masih “jalanin dulu aja”? Anyways .. d...